Thursday, April 7, 2011

Belajar mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Kepala note: kadang-kadang kita semua inginkan kesempurnaan. Tapi kita juga lupa ~kita tak sempurna. Kita alpa. Kita inginkan 1001 nikmat, tapi kita lupa bersyukur, dengan apa yang telah kita dapat sekarang.

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, ketika kita berada di tempat dan pada masa yang tepat, itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adaah kesempatan . Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyedari bahawa masih banyak orang lain. Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya, itulah pilihan. Perasaan cinta, simpati, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu kata pujangga dari filem yang mungkin sangat tepat:

"Takdir menemukan kita, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil". Pasangan jiwa memang benar-benar ada. Dan bahkan benar ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap terpulang padamu untuk melakukan pilihan. Engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak. Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: “Perempuan itu dinikahi kerana empat perkara, kerana hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan kerana agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama nescaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi) “Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerosakan.” (HR. At Tirmidzi).

No comments:

Post a Comment